www.mwcnukepuhteluk.com - Diponggo - Bulan Rabiul Awal adalah Bulan Nabi Muhammad SAW. Sebagai besar Umat Islam dibulan ini beraneka kegiatan dalam mengungkapkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dengan membaca salawat dan pujian-pujian pada baginda Nabi.
Di Pulau Bulan Maulid adalah Bulan yang sangat Istimewa, mulai dari Masjid-Masjid, Langgar-Langgar, Lembaga Pendidikan, Instansi Pemerintahan, Organisasi Kemasyarakatan, semunya memperingati hari kelahiran Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Juga Tidak ketinggalan dilingkungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kepuhteluk melaksanakan kegiatan Maulid Nabi pada tanggal 25 Rabiul Awal 1446 H bertepatan dengan tanggal 27 September 2024 M.
Kegiatan yang dikemas dengan sederhana namun tetap khidmat karena dibacakan salawat Nabi, pembacaan Barzanji serta ditutup dengan do'a Maulid Nabi.
Keunikan selalu mencirikan MWC NU Kepuhteluk, pasalnya acara Maulid bukannya dilaksanakan dalam ruang kantor yang sudah jadi, tapi malam memilih lantai dua digunakan sedangkan tempatnya tidak beratap, dan tidak berdinding. Ini dimaksudkan agar semua pengurus tahu bahwa gedung ini belum selesai, gedung ini perlu dilanjutkan pembangunannya dan melalui pembacaan Salawat dan Pembacaan Berzanji atau Maulid pada Nabi, serta bermunajat memohon keberkahan peringatan Maulid Nabi Proses Pembangunan Kantor MWC diberi kemudahan dan kelancaran hingga tuntas.
Keunikan yang kedua adalah pengisi acara semua dari Ranting dan Banom. Pembawa Acara Sahabat Ansor, Pembaca Qori' dari Ranting Grejeg, Pembaca Salawat Nabi dari PAC Fatayat Kepuhteluk, Tawassul Mustasyar MWC, Berzanji Rowi 1 dari Ranting Panyalpangan, Rowi 2 Ranting Langkap, Rowi 3 Ranting Tanjungori, Rowi 4 Ranting Sumber Merah.
Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah MWC NU Kepuhteluk mengungkapkan "
bahwa acara ini tidak ada panitianya, berjalan atas dasar kekompakan, kepedulian dan rasa khidmat pada NU yang dilandasi kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, acara ini sengaja kami selenggarakan di atas lantai 2 agar semua pada tahu dan paham bahwa di akhir kepemimpinan saya gedung belum selesai, siapapun yang jadi nanti wajib diselesaikan, di MWC NU Kepuhteluk tidak ada orang yang paling Hebat karena semuanya bergerak bersama-sama, tidak ada yang ingin mencari muka apalagi pingin diakui, oleh karena itu melalui peringatan maulid Nabi dimasa Akhir Periode kami, kami ucapkan terima kasih atas semua kekompakan yang telah dikerjakan bapak ibu semuanya, terakhir mari kita sukseskan acara konferensi MWC NU Kepuhteluk, kalau jadi pengurus naddhe pa kaffah, kalo mau masuk NU monggo dari ujung rambut sampai ujung kaki, kalo mau nyalon tidak usah pakai sogok menyogok, masak NU mau dijual Murahan sengak cangkolang ka Muassis Nahdlatul Ulama, dan perolehan kembheng molot Rp. 2.126.000 ".
Tausiyah disampaikan oleh Rois MWC NU Kepuhteluk K. Ahsanul Haq dengan 4 pokok bahasan, pertama Maulid sebagai tanda terima kasih bahwa kita ada disini berkah dari Nur Muhammad, kedua tempat kita memuji-muji Nabi agar kelak kita masuk rombongannya gusti kanjeng Nabi, masuk rombongannya para wali, ketiga Maulid Nabi untuk menambah semangat kita dalam bersedekah, ke empat dizaman yang serba tidak menentu ini tetapkan hati untuk selalu cinta pada Nabi Muhammad, tetap bersama orang-orang yang istiqomah mengingatkan pada kebaikan, sebab hanya karena keimanan dan ketakwaanlah yang akan menyelamatkan kita dunia hingga akhirat bersama syafaat Nabi. dan Doa Maulid dipimpin oleh Wakil Rois K. Abdul Qodir.
Keunikan yang ketiga Nasi kotak bawa sendiri-sendiri, lalu di tukar dengan yang lain dan makan bersama sebagai penanda bahwa kita adalah solid dan kompak serta tidak disibukkan dengan pernak pernik lainnya, mendadak super sederhana tapi tetap kompak, kok bisa ya ??? Memang la unik. [Madox]